Published By N.I.B. Tamimi On Sunday, May-27-2012
Saat ini tampak cukup banyak kasus anak tidak suka makan sayur. Ketika anak-anak disuruh makan sayur terkadang mereka menyisihkan pada pinggir piringnya. Padahal, sudah jelas bahwa sayuran memiliki banyak kandungan gizi, vitamin dan mineral yang sangat penting bagi tubuh. Keseimbangan unsur di atas harus terjaga demi menjaga keseimbangan fungsi organ-organ tubuh. Jika unsur-unsur tersebut kurang atau tidak terpenuhi, maka tubuh akan mudah terserang berbagai penyakit ringan seperti flu, sariawan atau bahkan penyakit berat seperti gangguan sistem pencernaan. Oleh karena itu, para orang tua khususnya ibu, terkadang kesulitan mengatasi anak mereka yang tidak mau makan sayur agar anak mereka tetap terjaga kesehatannya.
Bukan sekedar anak tidak suka makan sayur tetapi tidak bisa mengunyah dan menelan makanan berserat seperti sayur dengan baik. Gangguan ini biasanya terjadi karena ketidakmampuan mengunyah dan menelan dengan baik yang disebabkan karena gangguan gerakan koordinasi motorik mulut yang tidak sempurna dan hipersensitiftas mulut. Anak yang seperti ini biasanya dalam pola makannya terlalu pilih-pilih. Hanya jenis makanan yang crispy atau kriuk yang lebih mudah. Biasanya anak yang mengalami gangguan mengunyah dan menelan ini di sebut disebut Picky Eaters. (http://kesehatan.kompasiana.com).
Keadaan anak yang tidak mau makan sayur harus diamati secara teliti dan cermat. Pengalaman klinis di Picky Eaters klinik Jakarta didapatkan sekitar 30% anak yang mengalami gangguan proses makan di mulut. Gangguan ini akan mengakibatkan gangguan mengunyah dan menelan. Tampilan klinis yang terjadi adalah mengalami kesulitan dalam makan bahan makanan yang berserat atau bertekstur kasar seperti sayur tertentu, nasi, makanan berserta atau daging sapi (empal). Analisa kejadian ini berkembang bahwa apakah anak memang “tidak mau” makan sayur atau memang “tidak bisa” makan sayur. (http://kesehatan.kompasiana.com).
Tumbuh dan berkembangnya anak yang optimal tergantung dari beberapa hal, diantaranya adalah pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan.Salahsatunya karena gangguan proses makan di mulut. Sulitnya meminta anakmakansayur sudah sering dikeluhkan banyak ibu.
Bukti anaktidaksukamakansayur baru terkuak belakangan ini setelah Dr. Julie A. Mennela dari MonelChemical Senses Center, Philadelphia (AS), menyatakan bahwa penentu suka-tidaknya anakmakansayur adalah gen TAS2R38, yaitu gen pengatur reseptor rasa pahit.Berkat hasil penelitiannya, sang dokter berhasil menemukan bahwa anak yang punya sepasang gen TAS2R38 warisan dari ayah ibunya memiliki sensitivitas yang rendah terhadap rasa pahit, sehingga sukamakansayur. Tapi, anak yang memiliki lebih dari sepasang gen TAS2R38, lidahnya lebih sensitif terhadap rasa pahit sehingga menolak makansayur. Riset Dr. Julie ini membuahkan kesimpulan bahwa memang percuma saja memaksa anakmakan sayuran, karena mereka punya dunia rasa yang khas.Yang bisa dilakukan adalah, para bunda mengolah makanan sekreatif mungkin sehingga sayuran tidak terasa pahit atau tersembunyi di antara makanan lezat lainnya.(www.infobunda.com).
Selain alasan di atas masih ada alas an lain mengapa anak-anak tidak suka makan sayuran, antara lain :
Gangguan proses makan di mulut
Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makan dimulut, mengunyah dan menelan. Ketrampilan dan kemampuan koordinasi pergerakan motorik kasar di sekitar mulut sangat berperanan dalam proses makan tersebut. Pergerakan morik tersebut berupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah dan menelan dilakukan oleh otot di rahang atas dan bawah, bibir, lidah dan banyak otot lainnya di sekitar mulut. Gangguan proses makan di mulut tersebut seringkali berupa gangguan mengunyah makanan. Ciri klinis antara lain :
- Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di mulut anak dan menepis suapan dari orangtua atau sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut.
- Tidakbisa makan nasi tim saat usia 9 bulan, belum bisa makan nasi saat usia 1 tahun.
- Tidak bisa makan bahan makanan yang berteksut kasar dan berserat seperti daging sapi (empal) atau sayur seperti kangkung.
- Bila anak sedang muntah dan akan terlihat tumpahannya terdapat bentukan nasi yang masih utuh. Hal ini menunjukkan bahwa proses mengunyah nasi tersebut tidak tercerna sempurna.
- Tetapi kemampuan untuk makan bahan makanan yang keras seperti krupuk atau biskuit tidak terganggu.
- Tidaksuka makan yang lengket, makanan dan minuman terlalu manis dan berbau amis
- Gangguan koordinasi motorik mulut ini juga mengakibatkani kejadian tergigit sendiri bagian bibir atau lidah secara tidak sengaja.
- Kelainan lain yang berkaitan dengan koordinasi motorik mulut adalah keterlambatan bicara dan gangguan bicara (cedal, gagap, bicara terlalu cepat sehingga sulit dimengerti).
- Ciri lainnya biasanya disertai gejala anak tidak bisa diam, mulai dari overaktif hingga hiperaktif. Juga sering diikurti gangguan perilaku seperti mudah marah serta sulit berkonsentrasi, gampang bosan dan selalu terburu-buru.
Gangguan fungsi saluran cerna
- Mudahmual atau muntah bila batuk, menangis atau berlari. Sering nyeri perut sesaat dan bersifat kambuhan, bila tidur sering dalam posisi ”nungging” atau perut diganjal bantal Sulit buang air besar, tidak setiap hari buang air besar atau sebaliknya buang air besar sering (>2 kali/perhari). Lidah tampak kotor, berwarna putih serta air liur bertambah banyak atau mulut berbau.
- Saat tidur malam timbul gerakan brushing atau beradu gigi sehingga menimbulkan bunyi gemeretak.
- Biasanya disertai gangguan kulit : timbal bintik-bintik kemerahan seperti digigit nyamuk atau serangga, biang keringat, kulit berwarna putih (seperti panu) di wajah atau di bagian badan lainnya dan sebagainya. Kulit di bagian tangan dan kaki tampak kering dan kusam
Sering disertai kesulitan makan
Pengertian kesulitan makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar).Gejala kesulitan makan pada anak adalah (1) Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di mulut anak. (2) Makan berlama-lama dan memainkan makanan. (3) Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulut rapat. (4) Memuntahkan atau menumpahkan makanan, menepis suapan dari orangtua. (5) Tidak menyukai banyak variasi makanan atau suka pilih-pilih makan dan (6) Kebiasaan makan yang aneh dan ganjil.
Agar anak tidak kekurangan gizi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, maka para orang tua harus memutar otak agar mereka memakan sayuran yang disediakan dengan mudah.Akan tetapi terkadang anak masih menolak makan makanan yang mengandung sayuran.Para orangtua sering kehabisan akal dan teknik membujuk si buah hati agar mau makan sayuran. Sehingga mereka khawatirjika gizi, vitamin, mineral dan unsur-unsur lain yang dibutuhkan oleh tubuh kurang atau tidak terpenuhi yang akan menyebabkan anak mereka mudah terserang berbagai penyakit ringan seperti flu, sariawan atau bahkan penyakit berat seperti gangguan sistem pencernaan. Menurut ahli nutrisi dan kesehatan dari Amerika Serikat, Elaine Magee, MPH. RD., untuk mengatasi agar seseorang tak lagi membenci sayuran dapat dilakukan beberapa metode berikut :(www.andriewongso.com).
Tambahkan sayuran yang "hampir" disukai pada makanan kesukaannya
Pasti ada satu atau dua jenis sayuran yang sebenarnya mau dimakan si anak.Jika ini yang terjadi, cobalah mengombinasikan sayuran itu pada makanan yang kita suka.Misalnya, menambahkan irisan tomat, bayam, brokoli, atau asparagus pada kocokan telur yang bisa kita buat dalam berbagai bentuk.Jika suka pedas, boleh tambah sambal untuk "menutup" sayurannya.
Masukkan aneka sayuran dalam olahan sup
Biasanya, orang yang tak suka sayuran tetap suka makan sup (apalagi jika ditambah dengan irisan daging).Oleh karena itu, tambahkan aneka sayuran, seperti wortel atau kol, di dalamnya.
Buat salad yang menggoda
Saladadalah menu yang tak terlalu menggugah selera.Namun, jika kita bisa menyajikan dengan campuran yang pas, misalnya ditambah parutan keju dan aneka buah dengan warna yang cantik.Biasanyaorang lebih mudah untuk menyukainya.Oleh karena itu, agar lebih lengkap, masukkan beberapa jenis sayuran yang sudah dipotong sedemikian rupa sehingga bentuknya "tersamar" dan lebih mudah dikonsumsi.
Buatlah jus sayuran yang dicampur dalam aneka selera
Satu cara lain agar kita doyan sayuran adalah menyamarkannya dalam bentuk jus buah segar. Misalnya, kita suka jus jeruk. Maka, campuran wortel akan jadi penambah selera yang sangat sehat. Atau, tambahkan sayuran hijau ke dalam jus buah apel atau alpukat. Cobalah beberapa kombinasi agar jus yang tak hanya menarik dan segar, namun juga sehat.
Buat menu spageti atau piza yang menarik
Saat ini, banyak orang menyukai makanan ala Italia (seperti pizza atau spageti). Karena disajikan cantik dengan aneka topping, biasanya orang tak akan terlalu menyadari jika kita menaburkan banyak irisan sayuran di atasnya. Oleh karena itu, potong saja sayurannya kecil-kecil hingga bentuknya tersamarkan.
Ubah cara memasak
Ganti cara memasak yang biasanya digoreng atau ditumis, maka sekarang cobalah untuk memanggangnya. Bersamaan saat memanggang sate atau daging panggang, cobalah buat beberapa tusuk sate yang dikombinasikan dengan sayuran. Misalnya campuran wortel, paprika, jamur, terong, lobak, atau asparagus yang diolesi dengan minyak wijen atau minyak zaitun agar makin menarik warnanya.Dengan campuran atau kombinasi ini, rasa yang kita dapatkan pasti lebih mantap.
Buat sayuran yang dikombinasi dengan olahan keju
Banyak orang yang menyukai masakan olahan dengan keju.Sebab, selain rasanya enak, tekstur warnanya pun menggoda.Karena itu, saat membuat makanan dengan olahan keju, misalnya sandwich, pasta, dan aneka jenis masakan lainnya, jangan lupa untuk memasukkan aneka sayuran pelengkap yang diiris tipis-tipis atau sesuai selera anak.
Buat suasana menyenangkan pada saat makan
Menurut Karen Collins, MS. RD., seorang penasihat nutrisi untuk Institusi Penelitian Kanker Amerika, sayuran jika disajikan begitu saja, tak akan menarik hati orang yang memakannya. Karena itu, buatlah suasana atau kondisi menyenangkan saat makan, misalnya dengan piknik kebun atau mengubah makanan dalam bentuk yang dibuat sedemikian rupa agar menggoda.
Jangan biasakan memberi hadiah pada anak (atau diri sendiri) jika mau makan sayur
Biasanya, saat keputusasaan melanda karena anak tak doyan sayur, kita acap memberi hadiah tertentu bila ia mau makan. Boleh beli ini dan itu asal mau makan sayur. Menurut Karen Collins, jika dibiasakan, hal ini justru berdampak negatif. Sebab, anak atau kita sendiri akan merespons sayuran sebagai sebuah "prestasi" yang harus "dimenangkan". Akibatnya, jika tak ada hadiah, sayuran pun akan jadi sesuatu yang kembali dijauhi.
Buat sebuah permainan dengan hadiah yang menarik
Contoh permainannya untuk anak-anak Anda misalnya bagi yang memakan sayuran terbanyak dan berbeda-beda dalam 30 hari akan mendapatkan hadiah. Anda bisa juga membawa mereka ke pasar dan minta mereka memilih sayuran yang belum pernah mereka makan sebelumnya. Untuk anak yang paling banyak makan sayuran yang mereka pilih selama 30 hari akan mendapatkan hadiah sebuah sepeda atau bisa pergi ke tempat rekreasi pilihan.
Orang tua juga harus makan sayur
Anak-anak biasanya meniru kebiasaan orang tuanya. Anda sebagai orangtua berilah contoh yang baik misalnya dengan memesan salad di saat sedang makan bersama dengan si kecil di restoran dan makanlah sayurannya dengan lahap di depan anak Anda supaya mereka tergerak untuk menirunya. (http://www.iniunik.web.id).